Makalah Karya-karya Penting Tahun 2000-sekarang

BAB I


PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang


Prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris, banyaknya suku kata, dalam setiap baris serta tak terikat oleh irama dan rimanya seperti dalam puisi.


Prosa berbeda dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa kadangkala juga disebut dengan istilah “gancaran”.

Prosa dapat dibedakan berdasarkan pembabakannya, menjadi :
Prosa lama adalah prosa bahasa argumenta yang belum terpengaruhi budaya barat,
Prosa baru adalah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.

Prosa biasanya dibagi menjadi empat jenis: prosa naratif, prosa deskriptif,prosa eksposisi, dan prosa argumentatif.

Prosa lama
Prosa lama adalah prosa yang hidup dan berkembang dalam masyarakat lama Indonesia. Prosa lama merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat. Karya sastra prosa lama yang mula-mula timbul dan disampaikan secara lisan, disebabkan karena belum dikenalnya bentuk tulisan.
Sejarah disebut juga Tambo, berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata sajaratun yang berarti pohon. Sejarah adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta.

Tambo atau cerita sejarah, kadang tidak sepenuhnya mengandung kebenaran, karena dicampurkan dengan hal-hal yang tidak masuk akal atau dongeng. Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama.



Contoh:
Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612, Tambo Bengkahulu, Silsilah Raja Bugis (Raja Ali Haji)
1.2 Rumusan Masalah


2.1 Apa pengertian Prosa?


2.2 Bagaimana Ruang Lingkup Prosa?


2.3 Bagaimana Unsur Intrinsik Prosa?


2.4 Apa Perbedaan Prosa Lama dan Prosa Baru?


2.5 Apa saja Contoh Prosa Baru?

1.3 Tujuan Penelitian


Makalah ini bertujuan menguraikan hal-hal berikut.


3.1 Pengertian Prosa Lama dan Prosa Baru


3.2 Ruang Lingkup Prosa


3.3 Unsur Intrinsik dari Prosa


3.4 Perbedaan-perbedaan Prosa Lama dan Prosa Baru


3.5 Contoh-contoh Prosa Baru


BAB II


PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Prosa


Prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris, banyaknya suku kata, dalam setiap baris serta tak terikat oleh irama dan rimanya seperti dalam puisi.

Prosa berbeda dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa kadangkala juga disebut dengan istilah "gancaran".


2.2 Perbedaan Prosa Lama dan Prosa Baru


Prosa dapat dibedakan berdasarkan pembabakannya, menjadi :
Prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,
Prosa baru adalah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.


Perbedaan antara prosa lama dan baru adalah sebagai berikut :


Prosa lama


1. Statis, lamban perubahannya


2. Istana Sentris, bersifat kerajaan


3. Bersifat fantastis, bentuknya hikayat, dongeng


4. Di pengaruhi sastra Hindu dan Arab


5. Tidak ada pengarang atau anonim


Prosa baru


1. Dinamis, perubahannya cepat


2. Rakyat Sentris, mengambil bahan dari rakyat sekitar


3. Realistis, bentuknya roman, novel, cerpen, drama, kisah, dsb.


4. Di pengaruhi sastra Barat


5. Nama pencipta selalu dicantumkan


2.3 unsur-unsur intrinsik dalam prosa
1. Tema adalah tentang apa prosa tersebut berbicara
2. Amanat atau pesan yaitu nasehat yang hendak disampaikan kepada pembaca
3. Plot atau alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita



4. Perwatakan atau karakteristik atau penokohan adalah cara-cara pengarang menggambarkan watak pelaku.
5. Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan diri
1. Sudut pandang orang pertama adalah pengarang sebagai pelaku
2. Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang tidak menjadi pelaku
6. Latar atau seting adalah gambaran atau keterangan mengenai tempat, waktu, situasi atau suasana berlangsungnya peristiwa
7. Gaya bahasa adalah corak pemakaian bahasa
2.4 Bentuk-bentuk prosa baru


Prosa baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau budaya Barat. Bentuk-bentuk prosa baru adalah sebagai berikut:
1. Roman


Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia.


Roman mengungkap adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut.

Berdasarkan kandungan isinya, roman dibedakan atas beberapa macam, antara lain sebagai berikut:
Roman transendensi, yang di dalamnya terselip maksud tertentu, atau yang mengandung pandangan hidup yang dapat dipetik oleh pembaca untuk kebaikan. Contoh: Layar Terkembang oleh Sutan Takdir Alisyahbana, Salah Asuhan oleh Abdul Muis, Darah Muda oleh Adinegoro.
Roman sosial adalah roman yang memberikan gambaran tentang keadaan masyarakat. Biasanya yang dilukiskan mengenai keburukan-keburukan masyarakat yang bersangkutan. Contoh: Sengsara Membawa Nikmat oleh Tulis St. Sati, Neraka Dunia oleh Adinegoro.
Roman sejarah yaitu roman yang isinya dijalin berdasarkan fakta historis, peristiwa-peristiwa sejarah, atau kehidupan seorang tokoh dalam sejarah. Contoh: Hulubalang Raja oleh Nur St. Iskandar, Tambera oleh Utuy Tatang Sontani, Surapati oleh Abdul Muis.
Roman psikologis yaitu roman yang lebih menekankan gambaran kejiwaan yang mendasari segala tindak dan perilaku tokoh utamanya. Contoh: Atheis oleh Achdiat Kartamiharja, Katak Hendak Menjadi Lembu oleh Nur St. Iskandar, Belenggu oleh Armijn Pane.
Roman detektif merupakan roman yang isinya berkaitan dengan kriminalitas. Dalam roman ini yang sering menjadi pelaku utamanya seorang agen polisi yang tugasnya membongkar berbagai kasus kejahatan. Contoh: Mencari Pencuri Anak Perawan oleh Suman HS, Percobaan Seria oleh Suman HS, Kasih Tak Terlerai oleh Suman HS.
1. Novel


Novel berasal dari Italia. yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perobahan nasib pelaku. lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme. Biasanya novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen. Contoh: Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.
2. Cerpen

Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakam sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan telapi hat itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.
3. Riwayat

Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara.
4. Kritik

Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.

5. Resens
Resensi adalah pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
6. Esai

Esai adalah ulasan / kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll. menurut selera pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi. dan tidak boleh di sentuh oleh siapa pun.


BAB III


PENUTUP


3.1 Kesimpulan


Prosa merupakan karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris, banyaknya suku kata, dalam setiap baris serta tak terikat oleh irama dan rimanya seperti dalam puisi. Prosa juga dapat dibedakan menjadi dua macam diantaranya adalah Prosa lama dan Prosa baru. Keduanya dapat dibedakan berdasarkan pembabakannya, sumber, pengaruh, dan pencatatan nama pengarang


3.2 Saran


Sebagai warga Indonesia umumnya dan sebagai mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra Indonesia kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan Prosa lama dan baru. Supaya kita dapat memahaminya dan membuat sebuah karangan prosa yang baik dan benar.


Daftar Pustaka


Sumber Buku


Rosidi, Ajip. 1968. Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia. Bandung: Putra Bardin


Badudu, J.S. 2009. Sari Kesusastraan Indonesia. Bandung: Pustaka Prima


Yudiono, K.S. 2007. Pengantar Sejarah Sastra Indonesia. Jakarta: PT Grasindo


Sumber Internet


Yohan 2012 Prosa (versi Elektronik) diambil pada 3 oktober 2012 dari http://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2050683-pengertian-prosa/#ixzz28DvqVn7c










Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. morooy - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger